PUISI TRADISIONAL
(Pantun Nasihat)
MAKSUD
Rangkap 1
Sesuatu pekerjaan yang sukar akan menjadi mudah jikalau dillakukan secara bersama.
Rangkap 2
Pesanan untuk gadis supaya pandai menjaga diri agar keselamatan terjamin.
Rangkap 3
Sesuatu perkara yang dilakukan mengikut hawa nafsu akan merosakkan diri.
Rangkap 4
Generasi muda diingatkan agar menjaga tutur kata kerana ketelanjuran kata akan memberi kesan kepada diri.
Rangkap 5
Kita hendaklah berguru ketika menuntut ilmu supaya tidak terpesong.
Rangkap 6
Kita diingatkan supaya menjaga tatasusila dalam pergaulan.
TEMA
Tema pantun ini ialah nasihat - menasihati dalam kehidupan seharian akan membawa kebaikan dan kesejahteraan hidup.
PERSOALAN
- Permuafakatan akan memudahkan sesuatu pekerjaan.
- Tangungjawab menjaga maruah diri.
- Bertindak tidak mengikut hawa nafsu.
- Bertutur kata dengan sopan
- kegigihan ilmu dengan betul.
- Menjaga adab dalam pergaulan.
BENTUK
- Bentuk terikat.
- Mempunyai 6 rangkap.
- Mempunyai 4 baris dalam satu rangkap
- Dua baris di atas pembayang dan dua baris di bawah maksud.
- Rima akhir abab.
- Suku kata 8 hingga 11 suku kata dalam satu baris.
Contoh : ja/ngan/ i/kut ha/wa naf/su (8 suku kata)
- Antara 4 hingga 5 patah perkataan.
Contoh : Jangan ikut hawa nafsu (4 perkataan )
GAYA BAHASA
- Repitisi bunga melati bunga pandan.
- Responsi Gunung Tahan sama didaki
Sungai Pahang sama direnangi
- Peribahasa kerana mulut badan binasa.
- Imej alam nyiur muda , gunung, telaga, tanjung, pohon ara.
Unsur bunyi
- Asonansi – Melangir keris pusaka hikmat ( pengulangan vokal i)
- Aliterasi - Bunga melati bunga pandan ( pengulangan konsonan n.)
NILAI
- Bekerjasama
- Bermoral
- Rasional
- Bijaksana
- Kegigihan
- Berbudi bahasa
PENGAJARAN
- Kita perlulah bekerjasama .
- Kita mestilah menjaga maruah diri.
- Kita hendahlah bersikap rasional dan tidak mengikut hawa nafsu.
- Kita hendaklah menjaga tutur kata .
- Kita hendaklah gigih menuntut ilmu.
- Kita hendaklah sentiasa berbudi bahasa .
Tiada ulasan:
Catat Ulasan